Tujuan dan Karakteristik PTK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran,
berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi tenaga
pendidik (guru dan dosen) untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran di kelas atau di ruang kuliah. Dengan melaksanakan tahapan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru dan dosen dapat menemukan solusi dari
masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan
menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.
Masalah proses
pembelajaran di kelas atau di ruang kuliah dapat dicari solusi atau jalan
keluar melalui Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, sehinggah proses
pembelajaran di kelas yang kreatif, inovatif dan hasil belajar dapat diwujudkan
secara ilmiah yaitu, rasional, sistematis dan empiris.
Agar Penelitian
Tindakan Kelas dapat dilaksanakan dengan baik, tentu saja kita perlu menyamakan
persepsi apa sebenarnya tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu dan apa
saja karakteristik yang dimiliki PTK karena penelitian tindakan kelas ini memiliki
karakteristik yang relative agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis
penelitian yang lain, misalnya penelitian eksperimen, survey, analisis isi dan
sebagainya
B. Rumusan Masalah
Untuk
menggali lebih dalam mengenai tujuan dan karakteristik Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penjabaran permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
dipandu melalui pertanyaan-pertanyaan utama sebagai berikut :
1. Apa saja tujuan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ?
2. Apa saja
karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tujuan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
3. Mengetahui karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas
Seperti penelitian tindakan pada umumnya, ada sejumlah
tujuan yang ingin dicapai oleh pelaksanaan PTK. Menurut Grundy dan Kemmis
(1982) tujuan tindakan kelas meliputi tiga hal yakni, [1]
1)
Peningkatan
Praktik
Pada
umumnya, tujuan penelitian adalah untuk menemukan atau untuk
menggeneralisasikan sesuatu yang terlepas dari kebutuhan dan tuntutan
masyarakat pada umumnya. Oleh karenanya, hasil sebuah penelitian kadang-kadang
sulit untuk diterapkan oleh para praktisi di lapangan. Hal ini mungkin
disebabkan oleh dua hal, pertama, penelitian pada umumnya lebih
banyak berangkat dari konsep-konsep yang
hanya di pahami oleh kalangan tertentu
sehimggah tidak menyentuh kebutuhan lapangan secara real dan pasti.
Kedua, sulit memasyarakatkan atau menyebarkan hasil penelitian kepada para
praktisi dengan berbagai alasan, sehingga hasil penelitian hanya banyak
menghiasi perpustakaan perguruan tinggi yang sulit untuk dijangkau dan tidak
bias diterangkan.
2)
Pengembangan
Profesional
Salah satu sifat dari seorang frofesional adalah
keinginannya untuk meningkatkan kualitas kinerja agar lebih baik untuk mencapai
hasil yang lebih optimal. Seorang professional tidak akan cepat puas dengan
hasil yang diperolehnya.ia akan selalu mencari dan menggali informasi dari
berbagai sumber, kemudian mencoba dan mencoba sesuatu yang baru hingga hasil
yang diperoleh akan semakin sempurna. Seorang professional akan selalu tanggap
terhadap setiap perubahan baik perubahan social maupun perubahan dan
perkembangan bidang ilmu yang di gelutinya, yang kesemuannya itu akan
mempengaruhi bagaimana seharusnya ia melaksanakan tugasnya.
3)
Peningkatan
Situasi Tempat Praktik
Guru yang professional dalam mengerjakan tugas
mengajarnya, akan selalu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
memanfaatkan berbagai rekayasa tekhnologi untuk untuk meningkatkan kualitas
mengajarnya dan kinerjanya.
Adapun pendapat lain menyatakan bahwa tujuan dari PTK adalah sebagai
berikut :[2]
1.
Untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas yang dialami langsung dalam
interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesionalisme guru dan menumbhkan budaya akademik di kalangan para guru.
2.
Untuk
meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara tepat.
3.
Sebagai alat training
in-service, yang memperlengkapi gurudengan skill dan metode baru,
mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
4.
Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan
tambahan atau inovatif terhadap system pembelajaran yang berkelanjutan yang
biasanya menghambat inovasi dan perubahan.
5.
Untuk
meningkatkan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di
kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan
motivasi belajar siswa.
6.
Untuk
meningkatkan sikap professional pendidikan dan tenaga kependidikan
7.
Untuk
menumbuhkembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah.
8.
Untuk
meningkatkan efesiensi pengelolaan pendidikan
9.
Untuk
mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran
secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.[3]
10.
Adapun tujuan
penyerta penelitian tindakan kelas yang dapat dicapai adalah terjadinya proses
latihan dalan jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.
11.
Memberikan
kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran
yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.[4]
12.
Membiasakan guru
mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam pembelajaran.
Menurut Suhardjono (2006) tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah [5]
1.
Untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
2.
Untuk memecahkan
atau mengatasi masalah pembelajaran, di kelas, mencari jawaban atau solusi ilmiah
mengapa masalah tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan
3.
Untuk
meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik.
4.
Untuk
menumbuhkankembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta
perbaikan dan peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan umum dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas sehinggah tercipta
perbaikan dan peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran.
Dengan terlaksananya tujuan penelitian tindakan kelas
(PTK) tersebut, maka dapat diharapkan dapat menghasilkan perbaikan dan
peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran , sebai berikut :
1.
Perbaikan dan
peningkatan mutu isi, proses, hasil pembelajaran.
2.
Perbaikan dan
peningkatan terhadap prestasi belajar peserta didik di kelas atau ruang kuliah.
3.
Perbaikan dan
peningkatan terhadap materi, metode, dan penggunaan media pembelajara di kelas.
B.
Karakteristik
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai paradigma sebuah penelitian tersendiri,
jenis penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki karakteristik yang relative agak
berbeda jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, misalnya
penelitian eksperimen, survey, analisis isi dan sebagainya. Adapun
karakteristik PTK sebagai berikut : [6]
1.
On-the job
problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah
real atau nyata dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau
tanggung jawab peneliti)
2.
Problem solving
oriented (berorientasi pada pemecahan masalah)
3.
Improvemen
oriented (berorioentasi pada peningkatan mutu). PTK
dilaksanakan dalam rangka untuk memperbaiki mutu atau meningkatkan mutu proses pembelajaran.
4.
Ciclic
(siklus). Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui urutan
yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). Siklus dalam
PTK terdiri dari empat tahapan, yakni Perencanaan tindakan, Melakukan tindakan,
Pengematan atau observasi dan Analisis atau Refleksi.
5.
Action
oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya
tindakan (treatmen) tertentu
untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas.
6.
Pengkajian
terhadap dampak tindakan. Dampak tindakan yang dilakukan harus dikaji apakah
sesuai dengan tujuan, apakah memberikan dampak positif lain yang tidak diduga
sebelumya, atau bahkan menimbulkan dampak negative yang merugikan peserta
didik.
7.
Specificscontextual.
Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru dalam
proses pembelajaran di kelas.
8.
Partisipatory
(colaborative). PTK dilaksanakan secara
kolaboratif dan bermitra dengan pihak laih seperti teman sejawat.
9.
Masalah yang
dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat praktis. PTK berangkat dari
keresahan yang dialami guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. Oleh karena
itu, dari mulai proses perencanaan, pelaksanaan tindakan sampai pada proses
penyimpulan guru merupakan pemeran utama. Karena alasan yang demikian PTK juga
sering dinamakan penelitian, artinya penelitian yang berangkat dari hal-hal
nyata yang dirasakan oleh setiap guru.[7]
10. Focus
utama penelitian adalah pembelajaran.
11. Tanggung
jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai praktisi.
12. PTK
dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang sedang berjalan, artinya
pelaksanaan PTK tidak disetting secara khusus untuk kepentingan penelitian
semata.
13. PTK
selalu berangkat dari kesadaran kritis guru terhadap persoalan yang terjadi
ketika praktik dan proses pembelajaran berlangsung, dan guru menyadari
pentingnya untuk mencari pemecahan masalah melalui suatu tindakan atau aksi
yang direncanakan dan dilakukan secermat mungkin dengan cara-cara ilmiah dan
sistematis.[8]
Menurut Richard Winter ada enan karakteristik
penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu[9]
1.
Kritik
Refleksi
Salah
satu langkah penelitian kualitatif pada umumya, dan khususnya penelitian
tindakan kelas ialah adanya upaya refleksi terhadap hasil observasi mengenai
latar dan kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di dalam(PTK) yang dimaksud dengan
refleksi ialah suatu upaya evaluasi atau penelitian, dan refleksi ini perlu
adanya kritik sehingga dimungkinkan pada taraf evaluasi terhadap
perubahan-perubahan.
Adapun
menurut Schmuck (1997), yang dimaksud refleksi disini adalah refleksi dalam
pengertian melakukan introspeksi diri, seperti guru mengingat kembali apa saja
tindakan yang telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari tindakan
tersebut, mengapa dampaknya menjadi demikian dan sebagainya.[10]
2.
Kritik
Dialektis
Dengan adanya krik
dialektif diharapkan penelitian bersedia melakukan kritik terhadap fenomena
yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti akan bersedia melakukan pemerisaan
terhadap :
a)
Kontek hubungan
secara menyeluruh yang merupakan suatu unit walaupun dapat dipisahkan secarta
jelas
b)
Struktur
kontradiksi internal, maksudnya dibalik unut yang kelas yang memungkinkan
adanya kecenderungan mengalami perubahan meskipun sesuatu yang berada di balik
unit tersebut bersifat stabil.
3.
Kritik
Kolaboratif
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) diperlukan
hadirnya suatu kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau
kolega, mahasiswa, dan sebagainya.
4.
Kritik
Resiko
Dengan
adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agr peneliti berani mengambil
resiko, terutama pada waktu proses penelitian berlangsung. Resiko yang mungkin
ada diantaranya: 1. Adanya tuntutan
untuk melakukan suatu transformasi . 2. Melesetnya hipotesis.
5.
Kritik
Susunan Jamak
Pada
umumnya penelitian kuantitatif atau tradisional berstruktur tunggal karena
ditentukan oleh suara tunggal, penelitiannya. Akan tetapi, PTK memiliki
struktur jamak karena jelas penelitian ini bersifat dialektis, reflektif, partisipasitif
dan kolaboratif.
6.
Kritik
Internalisasi teori dan praktek
Di
dalam penelitian tindakan kelad (PTK), keberadaan antara teori dan praktikbukan
merupakan dua dunia yang berlainan. Akan tetapi keduanya merupakan dua tahap
yang berbeda, yang saling bergantung dan keduanya berfungsi untuk mendukung
transformasi.
Berdasarkan
uraian diatas, jelaslah bahwa bentuk penelitian tindakan (PTK) benar-benar
berbeda dengan bentuk penelitian yang lain, baik itu penelitian yang
menggunakan paradigm kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karenanya, keberadaan
bentuk penelitian tindakan kelas (PTK) tidak perlu lagi diragukan, terutama
sebagai upaya memperkaya khazanah kegiatan penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan taraf keilmiannya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menurut Grundy dan Kemmis (1982) tujuan tindakan kelas
meliputi tiga hal yakni,
1.
Peningkatan
Praktik
2.
Pengembangan
Profesional
3.
Peningkatan
Situasi Tempat Praktik
Menurut Suhardjono (2006) tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah
1.
Untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
2.
Untuk memecahkan
atau mengatasi masalah pembelajaran, di kelas, mencari jawaban atau solusi
ilmish mengapa maslah tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan
3.
Untuk
meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik.
4.
Untuk
menumbuhkankembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta
perbaikan dan peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Adapun
tujuan PTK secara umum adalah: untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam
proses pembelajaran di kelas sehinggah tercipta perbaikan dan peningkatan mutu
dan kualitas pembelajaran.
Adapun
karakteristik PTK sebagai berikut :
1. On-the job problem oriented
2. Problem solving oriented
3. Improvemen oriented (
4. Ciclic (siklus).
5. Action oriented
6. Specificscontextual.
7. Partisipatory (colaborative).
Menurut
Richard Winter ada enan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu:
1.
Kritik Refleksi
2.
Kritik Dialektis
3.
Kritik
Kolaboratif
4.
Kritik Resiko
5.
Kritik Susunan
Jamak
6.
Kritik
Internalisasi teori dan praktek
DAFTAR
PUSTAKA
Iskandar. Penelitian Tindakan Kelas. 2009. Gaung Persada (GP)Press
: Cipayung- Ciputat.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas.
2008. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Mulyasa. E. Praktik
Penelitian Tindakan Kelas. 2009.PT Remaja Rosdakarya : Bandung.
Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas.2011. kencana pradana media group
: Jakarta.
Susilo. Penelitian Tindakan Kelas.
2007. Pustaka Book Publisher : Yogyakarta.
Suyadi. Panduan Penelitian
Tindakan Kelas. 2010. Diva Press : Yogyakarta.
[1]
Wina Sanjaya. Penelitian Tindakan Kelas. 2011. kencana pradana media group : Jakarta. Hal
30-32
[2]
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. 2008. PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta. Hal 63-64
[3]
Susilo. Penelitian Tindakan Kelas. 2007. Pustaka Book Publisher :
Yogyakarta. Hlm 17-18
[4]
E. Mulyasa. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. 2009.PT Remaja Rosdakarya
: Bandung. Hal 90
[5]
Iskandar. Penelitian Tindakan Kelas. 2009. Gaung Persada (GP)Press :
Cipayung- Ciputat. Hal 33
[6]
Kunandar.Op.Cit. Hal58-61
[7]
Wina Sanjaya.Op.Cit. hal 33-34
[8]
Susilo. Op. Cit. Hal 17
[9]
Iskandar. Op.Cit. Hal 23-26
[10]
Suyadi. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. 2010. Diva Press :
Yogyakarta. Hal 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar