LIGNUISTIK DI ARAB DAN DI BARAT
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU BAHASA DI BARAT
Sejarah perkembangan ilmu bahasa pada
dasarnya dapat di katakan bermula dari dua dunia, yakni dunia barat dan dunia
Timur. Secara bermulanya sejarah bahasa di dunai barat dan di dunia timur
hampir bersamaan masanya, yaitu disekitar abad IV sebelum Masehi. Sejarah
perkembangan ilmu bahasa di dunia barat tersebut diawali dari yunani kuno,
sedangkan perkembangan bahasa di dunia timur diawali dari India.
Ilmu bahasa di dunia barat dimulai
sejak 24 abad yang lalu, yaitu abad ke IV sebelum masehi.Asal mulanya seorang
ahli filsafat bangsa yunani kuno bernama Plato (429 SM-348 SM). Pokok pikiran
Plato tersebut kemudian dikembangkan oleh seorang muridnya yang bernama
Aristoteles(384 SM-322 SM).Aristoteles membagi jenis kata bahasa yunani kuno
menjadi 3 golongan, yakni Onoma, Rhema, dan Sydesmos. Perkembangan ilmu
bahasa sampai pada masa itu memang baru terbatas sampai dengan telaah kata
saja, khususnya tentang jenis kata.Tata bahasa atau gramatikal baru mulai
diperhatikan pada akhir abad kedua Masehi(130 SM) oleh Dyonisius Thrax.
Buku tata bahasa yang pertama disusun
itu bernama/berjudul”Techne Dramatike”. Buku inilah yang kemudian menjadi anuta
para ahli bahasa yang lain. Para ahli tata bahasa yang mengikuti Thrax ini
kemudian dikenal sebagai penganut aliran tradisionalisme.
Apabila dilihat secara keseluruhan sejarah perkembangan jenis
kata atau kelas kata tersebut merupakan suatu daur, yang semula berpangakal
dari Plato-Aristoteles kemudian berkembang menjadi aneka versi dan akhirnya
kembali lagi bertemu pada suatu titik.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU BAHASA DI ARAB
Pengetahuan ilmu
bahasa pada zaman dahulu, bahasa itu sudah tidak murni lagi karena sudah
dicampur dengan bahasa-bahasa pasaran oleh kepandaian para pakar bahasa. Para
pakar bahasa mengelompokkan bagian-bagian bahasa sehingga menjadi bahasa yang
lengkap diibaratkan manusia yang memiliki organ-organ tubuh yang lengkap.
Sebelum
kedatangan islam di negara arab, orang-orang arab memakai bahasa arab dengan
benar dan jelas. Dan anak-anak mendengarkan segala Sesutu yang terdengar
disekelilingnya, dan memperhatikan dari segi gaya bicaranya, cara, suara,
kalimat, seperti bahasa pidato.
Setelah
islam dan bahasa arab tersebar, pada waktu itu yang dipakai adalah bahasa fukhsah
bukan bahasa amiyah. Para pakar bahasa mengambil pedoman dari suara,
nahwu, sorof. Nahwu disini adalah makna umum yang kosa katanya itu diambil
dari kamus.
I’rab adalah
bahasa. Yang ditemukan oleh Abu Aswad Ad-duali Tholam bin Amru pada abad 69
hijriyah. Dan diketahui oleh li bin Abu Thalib pada tahu 37 hijriyah.
Gharaib
adalah bahasa. Adapun yang menemukan dan bersungguh-sungguh dalam menjelasakan lafad
arab adalah Abdullah bin ‘abas pada abad 68 hijriyah. Dan diketahui oleh Ali
pada tahun 37 hijriyah dengan perantara Nafik bin Arzaq.
Setelah Abu Aswad wafat beliau mewariskan
nahwu atau ilmu bahasa dan Ibni Abas mewariskan bahasa dan kosa kata (ilmu
mu’jam).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar