Jumat, 01 Juni 2012

ARTIKEL

ARTIKEL
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
Dewasa ini penerbitan pers kita bukan main banyaknya sementara itu minat para penulis baik kalangan dosen, mahasiswa, humas departemen, maupun kalangan profesi lainnya untuk menulis dalam surat kabar sangat tinggi. Hal ini menumbuhkan tuntutan para penulis pemula, yang kebanyakan adalah mahasiswa untuk belajar kiat-kiat menulis artikel dalam Koran. Dalam menulis artikel biasanya para pemula tidak mengerti tentang seluk beluk artikel itu sendiri. Seperti pengertian artikel, ciri-ciri artikel, maupun tata cara penulisan artikel. Sehingga banyak artikel yang ditulis oleh pemula mengalami banyak kesalahan. Baik dari segi urutan penulisan isi artikel, bahasa yang digunakan, maupun penting tidaknya isi artikel tersebut ditulis. Selain itu sejumlah surat kabar nasional dan daerah memberi peluang lebar bagi penulis artikel. Namun pembaca tetap menginginkan artikel dengan  topik segar dan faktual tentang berbagai hal, yang pada hakikatnya mampu mencerahkan kehidupan berbangsa dan bernegara kita.      
Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk menyusun makalah ini. Yakni memberikan informasi bagi para pembaca terutama bagi pemula agar lebih mengetahui seluk beluk penulisan artikel dan untuk lebih meminimalisir kesalahan dalam pembuatan artikel.
  1. Rumusan Masalah
Masalah yang kami rumuskan dalam makalah ini adalah :
1.     Apakah pengertian artikel?
2.     Apakah ciri-ciri artikel?
3.     Bagaimanakah cara menulis artikel yang benar?
4.     Bagaimanakah contoh artikel yang benar?

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Artikel
Ada banyak ragam pengertian artikel. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1999), artikel didefinisikan sebagai “karya tulis lengkap di majalah, surat kabar, dan sebagainya.”
  Menurut Sharon Scull (1987) artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi. Suatu artikel kadang-kadang menawarkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah.
Menurut pemahaman kami, artikel adalah jenis tulisan yang berbeda dengan puisi dan prosa. Artikel ditulis berdasarkan informasi-informasi fakta mengenai sebuah tema. Dan dalam pembahasannya bersifat singkat, jelas, padat, aktual, dan memiliki daya tarik tersendiri. Dan tentunya tidak keluar dari tema yang telah ditentukan. Dengan definisi seperti itu, maka artikel sebenarnya merupakan karya tulis yang bersifat umum dan luas, bisa berupa opini bahkan bisa juga berupa berita. Namun biasanya diidentifikasikan sebagai tulisan yang bersifat opini. Karena sering dimuat di surat kabar atau majalah, artikel biasanya tidak terlalu panjang, hanya berkisar antara 5-8 halaman kuarto spasi ganda.    
Seseorang yang ingin menulis artikel di media massa harus paham bahwa media yang dituju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Artinya secara teoritis pembacanya adalah orang-orang yang beragam baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Impilikasinya, ia harus bisa membuat artikel yang bisa mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca, termasuk didalamnya efek sosial politis yang mungkin timbul dari tulisannya tersebut.
2.     Ciri-ciri Artikel
Dan kami dapat menyimpulkan beberapa ciri-ciri artikel sebagai berikut:
1.   Lugas
Dalam penulisannya, artikel tidaklah suatu tulisan yang membawa pembacanya untuk berputar-putar dengan pemahaman yang rumit. Melainkan sebuah tulisan yang langsung masuk pada inti dari suatu persoalan.
2.   Logis
Keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan dalam suatu tulisan artikel haruslah masuk akal atau masih dalam jangkauan akal sehat dan memiliki dasar yang jelas dan yang pasti dapat diuji kebenarannya.
3.   Tuntas
Dalam pemaparan suatu masalah atau tema yang dipilih, haruslah dipaparkan secara terang, jelas dan mendalam. Sehingga nantinya tidak muncul lagi pertanyaan-pertanyaan yang menandakan kalau artikel itu masih setengah-setengah dalam penulisannya.
4.   Obyektif
Semua keterangan-keterangan yang dituliskan di dalam penulisan artikel, haruslah sesuai dengan data dan fakta yang ada ketika itu. Tidak boleh ada penambahan ataupun pengurangan dalam data-datanya.
5.               Cermat
Berusaha untuk menghindari dari kesalahan-kesalahan sekecil apapun, Baik dari kesalahan data maupun penulisan atau yang lainnya.
6.     Jelas dan padat
Maksudnya adalah keterangan-keterangan di dalamnya berisi informasi yang bermanfaat dan mudah untuk dipahami.
7.     Tidak melibatkan emosi yang berlebihan
Pengendalian diri atau pembawaan emosi jiwa yang tidak menggebu-gebu dalam menerangkan atau menjelaskan suatu tema yang terkait.
8.     Ejaan yang baik dan benar
Penggunaan bahasa dan pemakaian tanda baca perlu diperhatikan kebenarannya. Karena ini adalah salah satu ciri yang sangat ditonjolkan dari artikel itu sendiri.
3.     Cara menulis artikel
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menulis  sebuah artikel dengan baik dan benar, diantaranya:
1.     Rajin membaca
Tujuannya adalah agar kita bisa memiliki banyak ide. Bahan lainnya mungkin sebagian besar berasal dari apa yang sudah ada dan melekat didalam benak kita, tapi mungkin masih banyak yang kurang. Yang mana bukanlah berarti bahwa kita tidak menguasai, tidak mengerti atau bahkan sama sekali belum pernah tahu.
2.     Memilih judul.
Biasanya dari membaca judul suatu artikel saja, pasti pikiran kita minimal sudah terlebih dahulu menerawang  dan sudah dapat meraba arah pembahasannya. Menentukan sebuah judul yang menarik, akhirnya menjadi persoalan penting yang harus kita perhatikan juga. Judul yang menarik akan merupakan pancingan, agar orang lain tertarik untuk membacanya. Judul sebuah artikel sebaiknya dibuat pendek, paling tidak satu sampai empat kata sudah cukup. Judul yang terlalu panjang cenderung akan membuat pembaca tidak tertarik untuk membacanya lebih lanjut, padahal pembahasan isinya mungkin saja sangatlah menarik. Dikatakan bahwa suatu judul yang menarik, tidak saja akan membuat orang lain jadi penasaran, tapi juga dapat menunjukkan keahlian si penulis dalam mengolah kata-kata.
3.     Memilih tema atau topik
Secara umum memilih tema atau topik, bisa kita ambil berdasarkan sesuatu hal yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan dan jadi pembahasan di masyarakat. Sehingga artikel tersebut tentunya akan jadi lebih mendapat perhatian dari para pembaca. Kemudian ambillah tema atau topik yang setidaknya sudah cukup kita kuasai, karena hal itu akan sangat mempengaruhi isi pembahasan di dalamnya.
4.     Referensi
Referensi itu bisa kita ambil dari buku, majalah, artikel, koran dan lain sebagainya yang tentunya berhubungan erat dengan judul tulisan atau topik yang akan kita bahas. Tapi, kita juga tidak boleh serta-merta menyalin dari apa yang tertera di buku atau di artikel orang lain dengan begitu saja. Baca terlebih dahulu secara keseluruhan, kemudian kita pahami lagi. Walaupun sebenarnya di dalam pikiran kita juga sudah dapat menjelaskannya dengan mudah, karena sebenarnya kita sudah memahaminya misalnya, minimal secara garis besarnya. Tapi itu  masih dalam pikiran kita dan belum lagi jika terdapat kalimat-kalimat yang tidak penting atau tidak terlalu penting atau hanya sekedar kalimat kosong yang sama sekali tidak kita butuhkan.
5.     Mengambil poin-poin penting saja
Dengan poin-poin itu kita susun secara teoritis dan sebaiknya ditulis dikertas coretan. Teori ini berguna sebagai langkah untuk menuju pemahaman yang lebih jelas dan mendalam. Terkadang kita merasa sudah dapat memahami suatu poin itu sendiri, tapi kita merasa kesulitan ketika menuangkannya dalam bentuk tulisan. Maka dengan teori inilah akan sangat membantu.
6.     Memperbanyak kosa kata
Hal ini bertujuan supaya tulisan kita jadi enak untuk dibaca dan tidak menjemukan pembacanya. Penguraian atau penjabarannya dalam bentuk kata-kata serta susunan kalimatnya gunakanlah gaya bahasa kita sendiri dan tuliskan juga pendapat pribadi yang mungkin berbeda dengan apa yang sudah pernah orang lain tulis (ide baru). Maka hasil penguraian atau penjabaran kita itu tadi, bukan lagi disebut jiplakan atau salinan, tapi sudah merupakan pemahaman secara tertulis dari hasil pemikiran diri kita sendiri, walaupun urutan penguraiannya (teori penyusunannya) kita mengambilnya dari buku-buku dan artikel-artikel hasil karya tulis orang lain.
7.     Kesimpulan
Bagian ini ditulis pada akhir paragraf atau alinea dari pembahasan suatu masalah di atas. Dan ini bertujuan sebagai ringkasan dari apa yang telah kita pelajari, kita pahami dan akhirnya kita tuangkan ke dalam suatu tulisan.

4.     Contoh Penulisan Artikel yang Benar
Dibawah ini adalah contoh artkel yang benar.
Makin jelas Cina sejak eranya Deng Xiaoping (1980) dengan keterbukaan kawasan timur, tidak mau sembarangan didekte oleh Amerika Serikat. Ketegasan itu makin nyata oleh penerusnya. Yakin Ziang Zemin/ Zhu Rongji (1992-2002), dan kini generasi keempat kepemimpinan Hu Jintao/ Wen Jiabao. Mentor dari Ziang/ Zhu dan Hu/ Wen sejak 1980-an adalah Deng Xiaoping.
Deng  Xiaoping merintis Cina baru yang sangat berbeda dengan Cinanya Mao Zedong (1949-1976). Eranya Mao dikenal sebagai era tertutup konfrontatif terhadap Amerika Serikat dan dunia luar yang tidak sepaham Mao. Era tirai bambu kurang disukai oleh dunia luar (termasuk saya sebagai pemerhati ekonomi/ bisnis Cina), karena kurangnya informasi yang mengalir keluar tirai itu. Pada zaman Mao, AS dengan gencar menjelek-jelekkan Cina dari luar, melalui sarana komunikasi pers maupun radio (waktu itu belum ada TV).
Ketika Deng Xiao Ping muncul tahun 1982 sebagai pemimpin Cina dan secara praktis memegang tapuk pimpinan pemerintahan Cina, sebagian besar pemerhati didalam maupun luar Cina mulai menyadari kehebatan visi Deng. Proses yang digeluti dan para murid-muridnya memakan waktu dan tidak selalu mulus.
Termasuk pengagum Deng adalah Dr. Mahadhir Muhammad (PM Malaysia, 1981 - 31 Oktober 2003), yang tanpa tedeng aling-aling dan terus terang menyampaikan kekagumannya sebagaimana terungkap dalam “Globalization With Common Development” (APEC CEO summit in Shanghai, 21 Oktober 2001). Disitu dikatakan antara lain, “Tanpa ragu patut dinyatakan bahwa seorang tokoh abad ke-20 adalah Deng Xiao Ping, Bapak Empat Modernisasi Cina. Jelas pula tanpa ragu patut disebut bahwa dua hari peryataan bijaksananya harus senantiasa ada dalam barisan utama pemikiran, kita saat berbicara mengenai isu besar masa kini kita.” (sumber: Bob Widyahartono, “Cina Yang Berani Berkata Tidak”, Suara Pembaruan, 07/11/03;h.9)  


KESIMPULAN

Kesimpulan
Artikel adalah jenis tulisan yang berbeda dengan puisi dan prosa. Artikel ditulis berdasarkan informasi-informasi fakta mengenai sebuah tema. Dan dalam pembahasannya bersifat singkat, jelas, padat, aktual, dan memiliki daya tarik tersendiri. Dan tentunya tidak keluar dari tema yang telah ditentukan. Biasanya artikel ditulis untuk dikirim dalam surat kabar, majalah, atau media massa yang lain.
Ciri-ciri artikel adalah ditulis secara lugas, logis, tuntas, objektif, cermat, jelas dan padat, tidak melibatkan emosi yang berlebihan, serta menggunakan ejaan yang baik dan benar.
Cara menulis artikel yang benar diantaranya adalah dengan melatih diri untuk rajin membaca, memilih judul, memilih tema atau topik, mencari referensi, mengambil poin-poin yang penting saja, memperbanyak kosakata dan menulis kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, M. Arief. 2005. Kiat Menulis Artikel di Media Dari Pemula Sampai Mahir. Bandung:Nuansa Cendekia.
Wibowo, Wahyu. 2006. Berani Menulis Artikel. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.




 


Tidak ada komentar: