PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Apa psikologi pendidikan?
•
PSIKOLOGI >< PENDIDIKAN
Con’t
•
Psikologi: studi ilmiah tentang
prilaku, mental dan jiwa
•
Pendidikan: ilmu yang mempelajari
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan; pengajaran, proses pembelajaran,
dll. Proses pengubahan sikap & tingkah laku untuk mendewasakan manusia
melalui pengajaran
•
Psikologi
•
pendidikan: cabang ilmu psikologi
yang yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran
dalam kajian/lingkup pendidikan
Cakupan psikologi pendidikan
Pengetahuan
tentang pesikologi pendidikan
Heriditas
dan pembawaan sejak lahir
Perkembangan
siswa
Faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar
Pokok
bahasan mengenai “situasi belajar” yakni suasana dan keadaan lingkungan baik
bersifat fisik maupun non fisik yang berkaitan dengan belajar siswa
Pokok
bahasan mengenai “belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan
ciri-ciri khas prilaku belajar siswa dan lain sebagainya
Metode pembelajaran
•
Metode ekspreimen
•
Metode kuosioner
•
Metode studi kasus
•
Metode Penyelidi
•
Metode observasi naturalistik
Con’t
Metode
eksperimen: serangkaian metode percobaan yang dilakukan oleh eksperimenter
dalam rangka untuk menggalilebih mendalam tentang siswa
Metode
kuosioner: menyebarkan angket untuk mengetahui lebih mendalam tentang siswa dan
proses pembelajaran. Ex: latar belakang siswa, karakteristik siswa, perhatian
siswa terhadap pelajaran
Metode
studi kasus: metode penelitian berangkat dari kasus untuk dianalsis lebih
lanjut
Metode
observasi : pengamatan secara alami terhadap siswa dan proses pembelajaran,
sehingga mampu diketahui kondisi sesungguhnya
Manfaat psikologi pendidikan
Untuk
mengetahui kondisi psikologis peserta didik
Untuk
mengetahui proses pembelajaran yang nyaman dan menghasilkan yang optimal
Menciptakan
suasana pembelajaran yang nyaman bagi peserta didik
Dll
PROSES PERKEMBANGAN MANUSIA
DEFINISI PERKEMBANGAN
•
PERTUMBUHAN >< PERKEMBANGAN
•
Pertumbuhan (growth) berarti
tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah ukuran dan arti pentingnya
•
Perkembangan (development): proses atau tahapan ke arah yang lebih
maju
•
Sementara M leod menyatakan
perkembangan sebagai penambahan yang semakin meningkat, meluas, terkait dengan
kepribadian, pikiran, pengetahuan dll.
•
Progresive and continous change in the organism from birth to death
•
Growth, perkembangan
•
Change in the shape and
integration of bodily parts into functional part (perubahan bentuk)
maturation or appearence of fundamental
pattern of unlearned behavior
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Ò Perkembangn melibatkan adnya
perubahan, hal ini selalu ditandai dg hal yg progresif yg bertujuan u/
menyesuaikan diri dg tuntutan lingkungan
Ò Perkembangan selalu bersifat
kontinew. Artinya perkembangan sebelumnya mempengaruhi perkembangan berikuutnya
Ò Perkembangan merupakan hasil
proses kematangan dan belajar
Ò Setiap individu memiliki
tingkat perkembangan yg berbeda
Dll
Faktor yg mempengaruhi
perkembangan
-
Aliran Nativisme
-
Aliran empirieme
-
Aliran konvergensi
•
Nativisme (Arthur Schopenhauer):
perkembangan manusia sangat ditentukan oleh heriditas (keturunan) yang
diwariskan oleh orangtuanya. Ahli psikologi
menyebut aliran ini termasuk aliran yang pesimis
•
Empirisme sangat erat dengan doktrin “tabula rasa” atau
lembaran kosong. Jadi aliran ini menganggap bahwa perkembangan manusia sangat
di tentukan oleh pengalaman, lingkungannya dan mengabaikan faktor heriditas
•
Aliran konvergensi: merupakan
gabungan dari dua aliran. Yakni aliran nativisme dan empirisme. Aliran
menganggap bahwa perkmbangan manusia ditentuakan oleh dua faktor, yakni
keturuna dan proses pembelajaran dalam lingkungan
Faktor penentu
perkembangan
•
Faktor internal manusia (bakat,
potensi dll)
•
Faktor eksternal: lingkungan yang
ada di sekitarnya (proses penyembuhan, model penyembuhan dll)
PERKEMBANGAN MASA ANAK SEKOLAH (6-12 tahun)
Ò Ciri yang menonjol pada masa
ini adalah adanya perkembangan sosial yang sangat pesat, yang dicirikan dengan
hilangnya sikap egosentris dan beralih pada orientasi sosial.
Ò Perkembangan lain yang menonjol
pada masa ini adalah bidang ketrampilan (psikomotor), seperti ketrampilan untuk
menolong dirinya sendiri, menolong orang lain, ketrampilan untuk sekolah, dan
terutama ketrampilan yang diperlukan sebagai dasar untuk bermain.
Tugas perkembangan pada anak
Ò Belajar keterampilan fisik yg
diperlukan dalam permainan
Ò Pengembangan sikap diri secara
menyeluruh; mandiri dan melakukan apapu yg terkait dengan dirinya sendiri
Ò Belajar dengan teman sebaya
Ò Belajar melakukan peran sosial
sesuai dengan jenis kelamin
Ò Pengembangan moral. Pada masa
ini individu masih dituntut perbuatan yg sesuai dg moral
MASA KANAK-KANAK
(USIA 6-12 TAHUN)
Tugas perkembangan pada masa ini adalah:
1. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
bermain;
2. Membina sikap positif untuk dirinya sendiri;
3. Bergaul dengan teman sebaya sesuai dengan etika
moral;
4. Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin;
5. Mengembangkan ketrampilan membaca, menulis, dan
berhitung;
6. Mengembangkan kata hati, moral yang sesuai dengan
norma;
7. Mencapai
kebebasan pribadi dan bertanggung jawab.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
☺
Pada masa ini, daya pikir anak sudah beralih kearah kongkrit dan
rasional (dapat diterima akal). Piaget menyebutnya masa operasional
konkrit yaitu masa berakhirnya berpikir khayal dan beralih pada berpikir yang
berkaitan dengan dunia nyata (konkrit).
☺
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk diberikannya
berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikirnya. Selain itu, anak
juga sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan (membaca, menulis, dan
berhitung), dan pengetahuan-pengetahuan lain.
☺
Periode ini ditandai dengan adanya tiga kemampuan baru yaitu:
1.
Memecahkan masalah (Problem solving) yang
sifatnya sederhana.
2.
Mengklasifikasikan, menyusun, dan mengasosiasikan
angka-angka atau bilangan.
3.
Menghitung ( menambah, mengurangi, mengalikan, dan
membagi) angka-angka.
Perkembangan sosial-emosi
☺
Adanya kesadaran bahwa ungkapan emosi yang berlebihan merupakan sesuatu
yang kurang baik dan tidak dapat diterima oleh teman sebaya. Karena itu mereka
mulai mengendalikannya dan cenderung mengekspresikan emosi yang menyenangkan.
☺
Usaha pengekangan terhadap dorongan emosional agar sesuai dengan
kehidupan sosialnya, sering menyebabkan anak menjadi gelisah, mudah
tersinggung, mudah marah, dan sebagainya.
☺
Pelampiasan emosi yang terkekang (katarsis) sering ditunjukkan dengan
cara menangis keras-keras, sibuk bermain sendiri tanpa memperdulikan larangan,
atau perilaku menarik diri (withdrawl) dari kehidupan sosial.
☺
Pengalaman yang menyenangkan atau menyedihkan pada masa balita dapat
membangkitkan emosi anak dan akan dijadikan sebagai model dalam mengekspresikan
emosinya.
☺
Secara sosial lebih banyak bergaul dan bermain dengan teman sebayanya
☺
Masih ditentukan oleh gaya parenting (pengasuhan otoritatif); mendorong
anak mandiri, tetapi masih mengendalikan kendali dan batas-batas dr tindakan
anak
PERKEMBANGAN USIA REMAJA
Masa remaja merupakaan masa yang penuh dengan berbagai kesulitan, karena itu disebut sebagai masa Storm
& drunk, hal ini disebabkan karena:
1.
Cepatnya masa transisi
dari anak-anak ke remaja
2.
Panjangnya masa transisi
3.
Latihan untuk mandiri yang terputus
4.
Tingkat ketergantungan pada oarang tua
5.
Status yang tidak jelas
6.
Tuntutan internal dan eksternal yang menimbulkan
konflik
7.
Tingkat realisme & Motivasi yang tinggi untuk
mengetahui dan mengenal sesuatu.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
☺
Pada masa ini, daya pikir remaja berada pada fase operasional formal
artinya remaja sudah mampu berfikir
logis tentang berbagai gagasan yang abstrak.
☺
Ada lima hal pokok yang berkaitan dengan perkembangan berfikir
operasional formal, yaitu:
1.
Cara berfikir remaja berkaitan dengan dunia kemungkinan
(word of possibility), hal ini sangat berbeda dengan masa kanak-kanak
yang berfikirnya lebih bersifat here & now.
2.
Karena mereka mampu menguji hipotesis, maka muncul
kemampuan pada mereka berupa penalaran secara ilmiah.
3.
Para remaja mampu memikirkan masa depan dengan cara
merencanakan dan mengeksploresi berbagai kemungkinan.
4.
Mereka mampu melakukan introspeksi diri sebagai akibat
adanya kesadaran tentang aktivitas kognitif.
5.
Berfikir operasional formal memungkinkan terbukanya
topik-topik baru dan perluasan cara berfikir.
PERKEMBANGAN EMOSI
☺
Pola perkembangan emosi remaja
sama dengan pola emosi anak-anak, perbedaanya terletak pada bentuk
penyebabnya. Pada anak-anak lebih banyak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat
material konkrit, sedang pada remaja penyebabnya lebih bersifat abstrak.
☺
Pelampiasan emosi pada remaja tidak diekspresikan dalam bentuk yang
meledak-ledak (menangis berguling-guling) tapi lebih pada gerakan tubuh yang
bersifat ekspresif (tidak mau bicara, selalu mengkritik, dsb).
☺
Kematangan emosi pada remaja biasanya terjadi pada remaja akhir ditandai
dengan:
1.
Kemampuan unutk menahan diri untuk tidak melampiaskan
emosi di depan umum. Ia akan mempertimbangkan baik buruknya akibat yang
ditimbulkan sampai dia menemukan cara yang tepat untuk melampiaskan emosinya.
2.
Kemampuan untuk mengevaluasi keadaan dirinya secara
kritis. Ia akan introspeksi terhadap peristiwa atau perlakuan negatif yang
terjadi pada dirinya.
3.
Kemampuan untuk menunjukkan suasana hati yang tenang
dan stabil. Ia tidak akan mudah lagi terpengaruh oleh teman sebaya, karena
apapun yang dilakukannya merupakan hasil pemikiran yang rasional.
PERKEMBANGAN SOSIAL
☺
Dalam perkembangan sosial remaja adanya dua macam arah gerak yang saling
berkaitan, yaitu:
1.
Dorongan untuk memisahkan diri dari orang tua
2.
Dorongan untuk bergaul lebih intens dengan teman-teman
sebaya.
☺
Karakteristik perkembangan sosial pada masa remaja yang paling menonjol
diantaranya adalah:
1.
Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan
akan pergaulan. Karena itu maka ciri yang menonjol dari masa remaja adalah masa berkembangnya
sosialisasi.
2.
Adanya upaya untuk memilih nilai-nilai sosial. Ketika
dihadapkan pada nilai yang berbeda ada dua kemungkinan yang terjadi pada remaja
yaitu mereka menyesuaiakan atau tetap pada pendiriannya.
3.
Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis.
4.
Mulai memilih pada karier tertentu meskipun masih
mengalami kesulitan dalam memutuskan.
PERKEMBANGAN MORAL
☺
Perkembangan moral pada remaja telah mencapai tahap moralitas hasil
interaksi seimbang yaitu adanya internalisasi nilai moral dari orangtuanya dan
masyarakat sekitar.
☺
Pada akhir masa remaja perkembangan moral remaja berada pada tingkat
pasca-konvensional sering juga disebut sebagai tingkat otonom,
dimana pada masa ini kehidupan dan perilaku moral dipandang sebagai penerimaan
tanggung jawab pribadi atas dasar prinsip yang dianut.
☺
Pada akhir masa remaja terdapat lima perubahan yang dapat dilukiskan
sebagai berikut:
1.
Pandangan moral menjadi abstrak, manifestasi dari ciri
ini adalah perilaku remaja yang suka saling menasehati sesama temannya.
2.
Pandangan moral sering terpusat pada apa yang benar dan
apa yang salah. Masalah keadilan merupakan masalah yang menarik dan merupakan
kekuatan moral sehingga mereka menjadi antusias terhadap reformasi sosial.
3.
Pertimbangan moral semakin mendasarkan diri pada
pertimbangan kognitif.
4.
Perubahan dari egosentris menjadi sosiosentris.
5.
Penilaian moral secara psikis menjadi semakin mendalam,
sehingga bisa menjadi sumber emosi dan terkadang menimbulkan ketegangan psikologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar