Kamis, 31 Mei 2012

Hasil Observasi Di SMK Muhamadiyah 3 Malang

HASIL OBSERVASI DI SMK MUHAMADIYAH 3 MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Program bimbingan dan konseling (BK) merupakan bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, upaya guru membimbing maupun berbagai aspek yang terlingkup dalam program merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh kegiatan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan pendidikan di lembaga yang bersangkutan. Sebagai bagian yang terpadu,

program Bimbingan dan Konseling diarahkan kepada upaya yang memfasilitasi siswa untuk mengenal dan menerima dirinya sendiri serta lingkungannya secara positif dan dinamis, dan mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab, mengembangkan serta mewujudkan diri secara efektif dan produktif, sesuai dengan peranan yang diinginkan di masa depan, serta menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya.

            Peserta didik sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Di samping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan individu tidak selalu berlangsung secara mulus, atau steril dari masalah.
Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru, mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan anak didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif. Tugas ini merupakan bagian dari tugas bimbingan dan konseling.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. bagaimana program bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang?
2. apa tujuan dan visi  misi bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang?
3. apa saja fungsi BK di SMK Muhamadiyah 3 Malang?
4. apa saja masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa di SMK Muhamadiyah 3 Malang?

1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui program bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang
2.     Untuk mengetahui tujuan dan visi  misi bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang
3.     Untuk mengetahui fungsi BK di SMK Muhamadiyah 3 Malang?
4.     Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa di SMK Muhamadiyah 3 Malang

1.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah:
1.     Study pustaka (memperoleh informasi dari buku dan internet)
2.     Observasi
3.     Wawancara

1.5. Sistematika Penulisan
Agar data tersusun secara sistematis maka laporan ini disusun dengan susunan sebagai berikut:
BABI PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Perumusan Masalah
1.3  Tujuan Penulisan
1.4  Metode Penelitian
1.5  Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Program bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang
2.2  tujuan, visi  misi bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang
2.3 mengetahui fungsi BK di SMK Muhamadiyah 3 Malang
2.4  masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa di SMK Muhamadiyah 3 Malang
BAB II PENUTUP
3.1  Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Program bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang
            Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan profesional yang diberikan oleh konselor di sekolah.

Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis program, yaitu:
  1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas
  2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
  3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
  4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
  5. Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) Bimbingan dan Konseling.
Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan dan konseling perkembangan.
Adapun Komponen (Struktur) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Oval: Layanan dasarStruktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu : (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif, (c) layanan perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling ini dapat digambarkan seperti:


 







a.      Layanan dasar bimbingan
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
b.     Layanan responsive
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera.
c.      Layanan perencanaan individu
Layanan ini diartikan proses bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
d.     Layanan dukungan system
dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa.

2.2 Tujuan, Visi,  Misi Bimbingan dan Konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang

            1. Tujuan Umum
                        Membantu siswa mencapai perkembangan optimal sesuai dengan nilai-nilai pancasila, kemampuan bakat, minat, dan cita-cita.
2. Tujuan Khusus
a.      Agar siswa mengenal dirinya sendiri, kelebihan kelemahan, kemampuan bakat, minat, cita-cita, sikap, perasaan dan nilai-nilai yang dianutnya.
b.     Mengenal lingkungan meliputi lingkungan pendidikan, pekerjaan, social, atau kemasyarakatan.
c.      Mampu merumuskan rencana pribadi yang berkaitan dengan karir, pendidikan rencana kehidupan
d.     Mampu mengembangkan potensi minat dan cita-cita

3. Visi dan Misi
1.     Visi
Menjadi civitas akademika / warga SMK kota Malang, sekolah sebagai pribadi yang mampu mengembangkan diri secara optimal, sehingga menjadi pribadi yang sehat jasmani rohani.

2.     Misi
a.      Misi Pendidikan
Mengfasilitasi perkembangan peserta didik melalui pembentukan prilaku efektif, normative dalam kehidupan sehari-hari.
b.     Misi Pengembangan
Menfasilitasi perkembangan potensi dan kompetensi siswa di sekolah, keluarga, masyarakat dan agama.
c.      Misi pengembangan masalah
Menfasilitasi pengentasan siswa sehingga bias berkembang secara optimal

2.3            fungsi BK di SMK Muhamadiyah 3 Malang

Bimbingan dan penyuluhan  di SMK ini sudah memenuhi fungsi sebagaimana mestinya,  karena BP di SMK ini sudah menerapkan kelima fungsi BK. Yaitu, fungsi pemahaman adalah mencoba mendekati siswa dan mengidentifikasi permasalaha pada siswa atau untuk membantu peserta didik dalam memahami diri dan lingkungan. Fungsi pencegahan adalah memberikan pengertian pada guru mata pelajaran untuk memahami kondisi siswa atau untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya. Fungsi pengentasan, membantu peserta didik dalam memecahkan masalah yang dialami siswa. Fungsi pemeliharaan, memberikan perhatian kepada semua siswa secara merata atau membantu peserta didik memelihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan kondisi yang dimiliki. fungsi pengembangan, dengan menanamkan nilai-nilai yang baik kepada siswa dan mengapresiasi siswa yang tidak melanggar aturan sekolah.       (teori analisanya :  masuk pada Fungsi Bimbingan)

1.4    Masalah yang dialami oleh siswa SMK 3  Muhamadiyah Malang

1.     Malas atau jenuh
Kejenuhan adalah rasa yang sering timbul selain rasa malas. Baik itu pada siswa maupun pada Guru. Namun, lebih sering melanda siswa di sekolah. Apalagi, jam pelajaran eksak yang diletakkan di akhir pelajaran. Lapar, kantuk, dan lemahnya konsentrasi. Hal ini biasa terjadi, terutama pada sekolah-sekolah yang menerapkan sistem fullday dan bimbingan belajar. Kelas X misalnya, hampir setiap hari ketika dekat bulan ujian, mau tak mau mereka harus puas dengan seabrek soal untuk latihan. (teori analisanya: ciri diri pribadi anak )
Melihat keadaan ini maka penulis memiliki beberapa solusi diantaranya:
a.      Belajar di Luar Kelas.
Cara belajar seperti ini paling banyak disarankan oleh siswa. Sembari merasakan udara luar, siswa saya ternyata lebih bisa berkonsentrasi dan menerima penjelasan dengan lebih santai dan segar. Untuk cara ini, sebaiknya digunakan ketika pembahasan soal, karena tidak begitu membutuhkan papan tulis untuk menerangkan materi. Selain di halaman sekolah, Mushola dan perpustakaan bisa menjadi alternatif yang cukup menarik.
b.      Menggunakan Sedikit Trik.
Saya mendapatkan trik ini ketika kuliah. Ketika saya coba ternyata trik ini cukup membangkitkan semangat siswa ketika membahas soal. Tidak terlalu sulit. Soal pertama saya yang membaca, kemudian soal ke 2 saya menunjuk salah satu siswa laki-laki. Siswa tersebut harus menjawab dengan benar, kemudian giliran dia yang memilih satu teman perempuan untuk menjawab soal berikutnya, begitu seterusnya. Ikuti saja trik itu, diselah-selah siswa kita memilih siapa yang akan melanjutkan mejawab soal, kegembiraan akan datang dengan sendirinya. Hal ini terjadi ketika slah seorang siswa laki-laki atau perempuan menunjuk anak yang memang dijodoh-jodohkan oleh teman sekelasnya. Atau yang ditunjuk adalah tim penggembira kelas mereka.
c.      Selingi dengan Musik.
gunakan cara ini ketika memberi catatan di papan, atau memberi tugas mengerjakan soal. Ketika guru menulis di papan, untuk materi yang agak panjang dan rumit. Sembari menulis guru membolehkan siswa mendengarkan musik. Dengan syarat, tulisan harus lengkap, dan mulut tetap tak bersuara. Ada sebagian kelas yang tidak egois, satu suber musik di suarakan agak keras, supaya teman yang lain bisa mendengarkan. Begitu selesai menulis, tidak ada musik. Giliran guru memberi penjelasan.
2.     Siswa tidak menyukai guru pengajarnya

·       Penampilan yang kurang menarik. Menjadi seorang guru akan lebih banyak berada di muka kelas. Kalau penampilan guru tersebut tidak menarik, lamabat laun akan memacu kebosanan. Akibatnya siswa menolak untuk menerima kehadiran guru yang mereka anggap monoton tersebut.
·       Cara mengajar yang kurang pas. Kelas terdiri dari beragam siswa. Guru yang menerangkan pelajaran dengan lamban akan disenangi oleh murid yang memang kemampuannya terbatas. Namun, akan menjadi musuh bagi mereka yang bisa diajak belajar cepat. Begitu sebaliknya.
·       Memberikan tugas yang tidak wajar, tidak masuk akal, dan menyusahkan siswa.
·       Marah karena hal sepele.
·       Mempermalukan siswa di depan siswa lainnya.
·       Subjektif dalam memberikan nilai.
( teori analisanya: ciri kepribadian guru / kenselor yang kurang baik)
Melihat keadaan ini maka penulis memiliki beberapa solusi diantaranya:
Guru sebaiknya tidak monoton dalam mengajar, bersikap luwes, ramah, dan bisa mengetahui kondisi siswa. Memberi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.
3.     Bolos sekolah
Jenis masalah yang sering dihadapi siswa adalah kenakalan  yang dapat mengakibatkan banyak pelanggaran. Seperti, membolos, terlambat, melakukan pelanggaran pada aturan sekolah dan sebagainya. (teori analisanya: masuk pada ciri diri pribadi anak)
Melihat keadaan ini maka penulis memiliki beberapa solusi diantaranya:
Dengan memberikan penyuluhan dan perhatian kepada siswa tersebut. Karena sejatinya, anak tersebut berbuat nakal karena diperhatikan orang lain. Diusianya masih labil, karena mencoba untuk mengungkap jati diri dan identitas dirinya kepada orang lain. Untuk itu, perlu adanya perhatian lebih untuk siswa yang seperti ini.
BAB III
KESIMPULAN
·       Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis program, yaitu:
1. Program Tahunan
2. Program Semesteran
3. Program Bulanan
4. Program Mingguan
·       Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu :
1.     layanan dasar bimbingan
2.     layanan responsive
3.     layanan perencanaan individual
4.     layanan dukungan sistem
·       fungsi BK di SMK Muhamadiyah 3 Malang
1.     fungsi pemahaman
2.     Fungsi pencegahan
3.     Fungsi pemeliharaan
4.     fungsi pengembangan
·       Masalah yang dialami oleh siswa SMK 3  Muhamadiyah Malang
1.     Malas atau jenuh
2.     Siswa tidak menyukai guru pengajarnya
3.     Bolos sekolah


DAFTAR PUSTAKA
·       Guru bimbingan dan konseling di SMK Muhamadiyah 3 Malang
·       Hasyim Farid, 2010, Bimbingan dan Konseling Religius, Jakarta, ar-ruzz media.
·       Ridwan, 2004, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jogjakarta, pelajar pelajar.
·       Study pustaka (memperoleh informasi dari buku dan internet)







Tidak ada komentar: